BERJABAT TANGAN SEBELUM SELESAIKAN TANTANGAN

Rembang-(12/4) Suasana khas ujian terasa kental kala memasuki halaman MTs Al Anwar, sunyi dan senyap. Sebelum para santri memasuki ruang ujian, mereka harus bersalaman terlebih dahulu dengan pengawas. Hal ini sudah menjadi rutinitas tiap tahunnya. Jadi santri harus berbaris rapi di depan kelas untuk menunggu antrian (red salaman).

Kepala madrasah MTs Al Anwar, Tahrir, menjelaskan tidak semua santri bersalaman dengan pengawas. Mengingat madrasah yang berbasis pesantren. Intinya pengawas putra bersalaman dengan santri putra sedangkan putri dengan putri.
“Kalau ditanya soal semangat, namanya juga anak, pasti ada yang membara ada juga yang sedikit lelah. Menengok ke belakang, banyaknya ujian-ujian yang dihadapi,” Jelasnya.
Salah seorang peserta ujian Nur Atika Rahmasari menuturkan, USBN berakhir besok Senin tanggal 16 April. Pengawas berasal dari sekolah sendiri yang dibuat silang.
“ Mungkin sudah terbiasa dengan ujian jadinya ngerasa tidak terlalu deg-degan. Soalnya sendiri bisa dibilang susah-susah gampang,” Jelasnya.

Sebanyak 20 kelas di sediakan untuk 392 peserta ujian.Untuk ruang putra dan putrinya sendiri terpisah. Namun dari 20 ruang tersebut terdapat 1 ruang yang di campur (putra dan putri). Lantaran terdapat 5 santri putra yang tidak mungkin di tempatkan dalam satu ruang.

Ujian berlangsung selama 6 hari lengkap dengan muatan lokal. Dalam hal ini semangat bersaing dan mengerjakan jujur menjadi modal utama dalam ujian.
